
Kami pun muter menyebrangi jalan karena memang nyaris kelewat. Ada bapak-bapak di situ. Yang satu sedang sibuk menambal ban, yang satunya lagi nunggu si bapak yang lagi nambal ban. Ada adik kecil, kami taksir sekitar 6-7 tahun usianya, sedang memperhatikan si bapak yang sedang menambal ban. Seorang ibu, duduk tercenung di dekat tumpukan ban karet sambil menatap titik-titik gerimis sore itu. Ehm..kira-kira siapa yang akan menghampiri kami ya...
Tuh kan, ternyata saya salah, adik kecil itu tampak terampil memasang selang pompa dan mengukur tekanan ban belakang sepeda motor kami. Kemudian, ganti ban depan, dia mengalami kesulitan membuka tutup ban depan. Kami coba ikut membantu membuka, gagal juga. Namun, si adik sudah beranjak ke arah bapak penambal ban. Kami pikir, dia akan minta tolong si bapak. Eiiit...salah lagi, ternyata dia mengambil tang. Kembali dia menunjukkan inisiatifnya dan ketrampilannya. Akhirnya, selesai sudah kegiatan pompa memompa ban itu, si adik pun mengantongi uang seribu rupiah atas hasil kerjanya itu. Saya lirik sedikit, di kantongnya sudah ada beberapa lembar uang seribuan rupiah juga. Anak sekecil itu, sudah bisa mencari uang sakunya sendiri, dari hasil keringatnya sendiri. Terima kasih ya, Dik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar